Selasa, 03 Februari 2009

Sumbangan Pendidikan terhadap Penciptaan Budaya Politik yang Bersih


Adakah sumbangan pendidikan terhadap penciptaan budaya politik?

Panggung politik nasional di negeri ini sarat akan kosa kata menarik, termasuk di dalamnya adalah kosa kata 'politikus busuk.' Kosa kata ini mirip dengan apa yang dilukiskan C. Wright Mills dengan istilah higher immorality, hilangnya kepekaan moral dalam mengelola kekuasaan politik. Ironinya hal itu terjadi di kalangan elite, notabene mereka adalah pemegang power. Politik yang semula dimaksudkan untuk membangun kebaikan bersama, lalu melenceng, politik untuk diri mereka sendiri -politics for himself. Lebih jauh anda bisa baca dalam karya saya 'Politikus Busuk: Fenomena Insensibilitas Moral Elite Politik,' terbit di Yogyakarta: Galang Press, 2004.

Nah, adakah sumbangan pendidikan dalam memperbaiki immoralitas politik elite? Seharusnya, pendidikan memiliki sumbangan besar. Jika immoralitas politik masih saja terjadi, artinya pendidikan masih harus bekerja keras dalam menghadirkan politikus yang memiliki komitmen menciptakan kebaikan bersama.

Tidak ada komentar: